Nama :
Hudda Affandi
Kelas
:
2A
NIM :
12 615 009
Activity 4.4.1:
Basic VTP Configuration
Basic VTP Configuration
Tujuan
Praktikum
1.
Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana caranya menggunakan
Vlan pada setiap switch.
2. Mahasiswa
dapat mengerti cara konfigurasi pada setiap witch.
Pendahuluan
VTP adalah
suatu metoda dalam hubungan jaringan LAN dengan ethernet untuk menyambungkan
komunikasi dengan menggunakan informasi VLAN, khususnya ke VLAN. VLAN Trunking
Protocol (VTP) merupakan fitur Layer 2 yang terdapat pada jajaran
switch Cisco Catalyst, yang sangat berguna terutama dalam
lingkungan switch skala besar
yang meliputi beberapa Virtual Local Area Network (VLAN).
Di dalam artikel VLAN pada beberapa edisi sebelumnya, Anda telah melihat konsep VLAN dan juga VLAN tagging protocol seperti ISL. Jika Anda ingat kembali, tujuan mengonfigurasi VLAN tagging adalah agar traffic dari beberapa VLAN dapat melewati trunk link yang digunakan untuk menghubungkan antar-switch. Meskipun hal ini merupakan hal yang baik dalam lingkungan yang besar, VLAN tagging tidak melakukan apa-apa untuk mempermudah pengonfigurasian VLAN pada beberapa switch. Di sinilah VTP mengambil bagian.
VLAN merupakan suatu broadcast domain, sekumpulan port atau user yang kita kelompokkan. VLAN dapat mencakup beberapa switch, hal ini dapat dilakukan dengan mengonfigurasi VLAN pada bebarapa switch dan kemudian menghubungkan switch tersebut, dengan satu pasang port per VLAN.
Kelemahan cara ini adalah banyaknya port switch yang menghubungkan switch tersebut. Cara ini juga lebih manual, membutuhkan lebih banyak waktu, dan sulit untuk dikelola. Oleh karena itu, muncullah VLAN trunking yang bertujuan untuk menghubungkan switch dengan interlink (uplink) kecepatan tinggi, dan beberapa VLAN dapat berbagi satu kabel.
Trunk link tidak dibuat untuk satu VLAN tertentu. Satu, beberapa, atau semua VLAN aktif dapat dilewati antar-switch dengan mengguunakan satu trunk link. Adalah mungkin untuk menghubungkan dua switch dengan link fisik terpisah untuk setiap VLAN. Namun dengan semakin banyaknya VLAN yang dibuat, maka jumlah link dapat bertambah dengan cepat. Cara yang lebih efisien adalah dengan menggunakan trunking. Untuk membedakan kepemilikan traffic pada trunk link, switch harus mempunyai metode untuk mengidentifikasi frame setiap LAN.
yang meliputi beberapa Virtual Local Area Network (VLAN).
Di dalam artikel VLAN pada beberapa edisi sebelumnya, Anda telah melihat konsep VLAN dan juga VLAN tagging protocol seperti ISL. Jika Anda ingat kembali, tujuan mengonfigurasi VLAN tagging adalah agar traffic dari beberapa VLAN dapat melewati trunk link yang digunakan untuk menghubungkan antar-switch. Meskipun hal ini merupakan hal yang baik dalam lingkungan yang besar, VLAN tagging tidak melakukan apa-apa untuk mempermudah pengonfigurasian VLAN pada beberapa switch. Di sinilah VTP mengambil bagian.
VLAN merupakan suatu broadcast domain, sekumpulan port atau user yang kita kelompokkan. VLAN dapat mencakup beberapa switch, hal ini dapat dilakukan dengan mengonfigurasi VLAN pada bebarapa switch dan kemudian menghubungkan switch tersebut, dengan satu pasang port per VLAN.
Kelemahan cara ini adalah banyaknya port switch yang menghubungkan switch tersebut. Cara ini juga lebih manual, membutuhkan lebih banyak waktu, dan sulit untuk dikelola. Oleh karena itu, muncullah VLAN trunking yang bertujuan untuk menghubungkan switch dengan interlink (uplink) kecepatan tinggi, dan beberapa VLAN dapat berbagi satu kabel.
Trunk link tidak dibuat untuk satu VLAN tertentu. Satu, beberapa, atau semua VLAN aktif dapat dilewati antar-switch dengan mengguunakan satu trunk link. Adalah mungkin untuk menghubungkan dua switch dengan link fisik terpisah untuk setiap VLAN. Namun dengan semakin banyaknya VLAN yang dibuat, maka jumlah link dapat bertambah dengan cepat. Cara yang lebih efisien adalah dengan menggunakan trunking. Untuk membedakan kepemilikan traffic pada trunk link, switch harus mempunyai metode untuk mengidentifikasi frame setiap LAN.
Langkah Praktikum
Activity 4.4.1:
Basic VTP Configuration
Basic VTP Configuration
Gambar 1.9 Tabel Addressing
Gambar 2.9 Tabel Port Assigments(S2 dan S3)
Topology Diagram
Gambar 3.9
Mengkonfigurasi dasar Switch
Switch>enable
Switch#conf t
Enter configuration
commands, one per line. End with CNTL/Z.
Switch(config)#hostname S1
S1(config)#enab secret
class
S1(config)#no ip domain
lookup
S1(config)#line con 0
S1(config-line)#pass
cisco
S1(config-line)#login
S1(config-line)#exit
S1(config)#line vty 0 15
S1(config-line)#pass
cisco
S1(config-line)#login
S1(config-line)#exit
S1(config)#end
S1#
%SYS-5-CONFIG_I:
Configured from console by console
Selain
emngkonfigurasi S1, kita juga harus mengkonfigurasi switch yang lain,
masing-masing diberi nama S2 dan S3
Mengkonfigurasi PC
Gambar
4 Konfigurasi IP PC
Kita juga harus memasukkan IP Address Pcyang
lain dengan IP Address yang sesuai dengan tabel addressing
Mengkonfigurasi VTP dan keamanan
switch
Mengkonfigurasi
port pengguna dalam mode access pada S2 dan S3
S2(config)#int fa0/6
S2(config-if)#switchport
mode access
S2(config-if)#no shut
S2(config-if)#
%LINK-5-CHANGED:
Interface FastEthernet0/6, changed state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line
protocol on Interface FastEthernet0/6, changed state to up
S2(config-if)#int fa0/11
S2(config-if)#switchport
mode access
S2(config-if)#no shut
S2(config-if)#
%LINK-5-CHANGED:
Interface FastEthernet0/11, changed state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line
protocol on Interface FastEthernet0/11, changed state to up
S2(config-if)#int fa0/18
S2(config-if)#switchport
mode access
S2(config-if)#no shut
S2(config-if)#
%LINK-5-CHANGED:
Interface FastEthernet0/18, changed state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line
protocol on Interface FastEthernet0/18, changed state to up
Untuk
S3 juga kita konfigurasi seperti konfigurasi padaS2
Memeriksa VTP pada switch
S1#show
vtp status
VTP
Version : 2
Configuration Revision : 0
Maximum VLANs supported locally : 255
Number of existing VLANs : 5
VTP
Operating Mode : Server
VTP Domain Name :
VTP Pruning Mode : Disabled
VTP V2 Mode : Disabled
VTP Traps Generation : Disabled
MD5 digest : 0x7D 0x5A 0xA6 0x0E
0x9A 0x72 0xA0 0x3A
Configuration last modified by 0.0.0.0
at 0-0-00 00:00:00
Local updater ID is 0.0.0.0 (no valid
interface found)
S1#
Untuk
S2 dan S3, kita juga dapat memberikan perintah yang sama
Mengkonfigurasi mode operasi, domain
name dan password VTP pada switch
S1#conf t
Enter configuration
commands, one per line. End with CNTL/Z.
S1(config)#vtp mode
server
Device mode already VTP
SERVER.
S1(config)#vtp domain
Lab4
Changing VTP domain name
from NULL to Lab4
S1(config)#vtp password
cisco
Setting device VLAN
database password to cisco
S1(config)#exit
S1#
%SYS-5-CONFIG_I:
Configured from console by console
Untuk S2 kita atur dalam mode client dan S3
dalam mode transparent
Mengkonfigurasi trunking dan VLAN
native pada switch
Pada S1
S1#conf t
Enter configuration
commands, one per line. End with CNTL/Z.
S1(config)#int fa0/1
S1(config-if)#switchport
mode trunk
S1(config-if)#switchport
trunk native vlan 99
S1(config-if)#no shut
%LINK-5-CHANGED:
Interface FastEthernet0/1, changed state to down
S1(config-if)#int fa0/2
S1(config-if)#switchport
mode trunk
S1(config-if)#switchport
trunk native vlan 99
S1(config-if)#no shut
%LINK-5-CHANGED:
Interface FastEthernet0/2, changed state to down
S1(config-if)#exit
S1(config)#
Pada S2
S2#conf t
Enter configuration
commands, one per line. End with CNTL/Z.
S2(config)#int fa0/1
S2(config-if)#switchport
mode trunk
S2(config-if)#switchport
trunk native vlan 99
S2(config-if)#no shut
%LINK-5-CHANGED:
Interface FastEthernet0/1, changed state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line
protocol on Interface FastEthernet0/1, changed state to up
S2(config-if)#exit
S2(config)#
Pada S3
S3#conf t
Enter configuration
commands, one per line. End with CNTL/Z.
S3(config)#int fa0/2
S3(config-if)#switchport
mode trunk
S3(config-if)#switchport
trunk native vlan 99
S3(config-if)#no shut
%LINK-5-CHANGED:
Interface FastEthernet0/2, changed state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line
protocol on Interface FastEthernet0/2, changed state to up
S3(config-if)#exit
S3(config)#
Mengkonfigurasi port keamanan pada S2
dan S3
S2#conf t
Enter configuration
commands, one per line. End with CNTL/Z.
S2(config)#int fa0/6
S2(config-if)#switchport
port-security
S2(config-if)#switchport
port-security max 1
S2(config-if)#switchport
port-security mac-address sticky
S2(config-if)#int fa0/11
S2(config-if)#switchport
port-security
S2(config-if)#switchport
port-security max 1
S2(config-if)#switchport
port-security mac-address sticky
S2(config-if)#int fa0/18
S2(config-if)#switchport
port-security
S2(config-if)#switchport
port-security max 1
S2(config-if)#switchport
port-security mac-address sticky
S2(config-if)#exit
S2(config)#
Untuk
S3 kita juga konfigurasi seperti konfigurasi pada S2
Mengkonfigurasi VLAN pada server VTP
S1#conf t
Enter configuration
commands, one per line. End with CNTL/Z.
S1(config)#vlan 99
S1(config-vlan)#name
management
S1(config-vlan)#exit
S1(config)#vlan 10
S1(config-vlan)#name
faculty/staff
S1(config-vlan)#exit
S1(config)#vlan 20
S1(config-vlan)#name
students
S1(config-vlan)#exit
S1(config)#vlan 30
S1(config-vlan)#name
guest
S1(config-vlan)#exit
S1(config)#
Memeriksa
bahwa VLAN telah dibuat pada S1 dapat didistribusi ke S2 dan S3
S2#show
vlan brief
VLAN Name Status
Ports
---- --------------------------------
--------- -------------------------------
1
default
active Fa0/2, Fa0/3, Fa0/4,
Fa0/5
Fa0/6, Fa0/7, Fa0/8, Fa0/9
Fa0/10,
Fa0/11, Fa0/12, Fa0/13
Fa0/14, Fa0/15, Fa0/16, Fa0/17
Fa0/18, Fa0/19, Fa0/20, Fa0/21
Fa0/22, Fa0/23,
Fa0/24, Gig1/1
Gig1/2
10
faculty/staff
active
20
students
active
30
guest active
99
management
active
1002 fddi-default active
1003 token-ring-default active
1004 fddinet-default active
1005 trnet-default active
S2#
S3#show
vlan brief
VLAN Name Status Ports
---- --------------------------------
--------- -------------------------------
1
default
active Fa0/1, Fa0/3, Fa0/4,
Fa0/5
Fa0/6, Fa0/7, Fa0/8,
Fa0/9
Fa0/10, Fa0/11, Fa0/12, Fa0/13
Fa0/14, Fa0/15, Fa0/16, Fa0/17
Fa0/18, Fa0/19, Fa0/20, Fa0/21
Fa0/22, Fa0/23, Fa0/24, Gig1/1
Gig1/2
1002 fddi-default active
1003 token-ring-default active
1004 fddinet-default active
1005 trnet-default active
S3#
Membuat VLAN baru pada S2 dan S3
Pada S2
S2#conf t
Enter configuration
commands, one per line. End with CNTL/Z.
S2(config)#vlan 88
VTP VLAN configuration
not allowed when device is in CLIENT mode.
S2(config)#
Pada S3
S3#conf t
Enter configuration
commands, one per line. End with CNTL/Z.
S3(config)#vlan 88
S3(config-vlan)#name test
S3(config-vlan)#exit
S3(config)#no vlan 88
S3(config)#
Mengkonfigurasi VLAn dengan manual
S3(config)#vlan 99
S3(config-vlan)#name
management
S3(config-vlan)#exit
S3(config)#vlan 10
S3(config-vlan)#name
faculty/staff
S3(config-vlan)#exit
S3(config)#vlan 20
S3(config-vlan)#name
students
S3(config-vlan)#exit
S3(config)#vlan 30
S3(config-vlan)#name
guest
S3(config-vlan)#exit
S3(config)#
Mengkonfigurasi alamat interface
manajemen pada switch
S1#conf t
Enter configuration
commands, one per line. End with CNTL/Z.
S1(config)#int vlan 99
%LINK-5-CHANGED: Interface
Vlan99, changed state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line
protocol on Interface Vlan99, changed state to up
S1(config-if)#ip add
172.17.99.11 255.255.255.0
S1(config-if)#no shut
S1(config-if)#exit
S1(config)#
Untuk S2(172.17.99.12 255.255.255.0 ) dan S3(172.17.99.13 255.255.255.0) juga
dikonfigurasi seperti konfigurasi pada S1 namun IP Address yang disesuaikan.
Menugaskan port switch ke VLAN
S3#conf t
Enter configuration
commands, one per line. End with CNTL/Z.
S3(config)#int fa0/6
S3(config-if)#switchport
access vlan 30
S3(config-if)#int fa0/11
S3(config-if)#switchport
access vlan 10
S3(config-if)#int fa0/18
S3(config-if)#switchport
access vlan 20
S3(config-if)#end
S3#
%SYS-5-CONFIG_I:
Configured from console by console
S3#copy running-config
startup-config
Destination filename
[startup-config]?
Building configuration...
[OK]
S3#
Untuk
S2 juga kita konfigurasi seperti konfigurasi pada S3
Hasil Praktikum
Setelah semua langkah-langkah
praktikum, kita lihat presentasi keberhasilan. Apabila sudah 100%, maka kita
telah selesai. Selain mengecek presentasi keberahasilan kita harus mengecek
apakah semua item sudah terhubung dalam satu jaringan
Untuk membuktikan
apakah Vlan sudah berhasil kita harus mengeping antar Vlan dengan nama yang sama
contohnya PC1 dengan PC2 :
Gambar 6 ping PC1 ke PC 2
Gambar
6 Presentasi Hasil Praktikum
Gambar
7 Hasil Praktikum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar