Nama : Hudda Affandi
Kelas
: 2A
NIM :
12 615 009
Activity 6.4.1:
Basic Inter-VLAN Routing
Basic Inter-VLAN Routing
Tujuan
Praktikum
1.
Mahasiswa dapat
mengetahui bagaimana caranya menggunakan Vlan pada setiap switch.
2.
Mahasiswa dapat
mengerti cara konfigurasi pada setiap witch.
3.
Mahasiswa dapat
mengetahui ternyata Vlan dapat disimpan di router sebagai server
Pendahuluan
Satu VLAN
adalah satu broadcast domain,
sehingga satu buah komputer di sebuah VLAN tidak dapat terkoneksi dengan
komputer yang berbeda VLAN. Agar komputer yang berbeda VLAN dapat terkoneksi
maka dibutuhkan perangkat layer 3
yaitu router. Persyaratan router yang dapat dipakai untuk routing VLAN adalah router tersebut harus bisa dibuat trunking ke switch. Oleh karena itu,
router-nya harus tersedia interface fastethernet, selain itu IOS untuk
router tersebut juga harus mendukung trunking.
Cirinya adalah interface-nya bisa
dibuat subinterface, dan mendukung
enkapsulasi ISL serta DOT1Q. Inter-VLAN
routing adalah proses mem-forward traffic network dari satu
VLAN ke VLAN lain menggunakan router. VLAN diasosiasikan dengan ip subnet yang unik pada network. Konfigurasi subnet akan memfasilitasi proses routing pada lingkungan beberapa VLAN.
Ketika kita menggunakan router untuk memfasilitasi inter-VLAN routing, interface pada router dapat dihubungkan
dengan VLAN yang berbeda. Setiap device
pada VLAN tersebut mengirimkan traffic
melalui router untuk mencapai VLAN lain.
Secara
tradisional LAN routing menggunakan
router dengan beberapa interface physical. Setiap interface harus dihubungkan dengan network yang berbeda dan dikonfigurasikan dengan subnet yang
berbeda. Dalam network tradisional
yang menggunakan beberapa VLAN, untuk mensegmentasi network traffic menjadi broadcast
domain logical, routing ditunjukkan dengan menghubungkan interface physical router yang berbeda ke port physical switch yang berbeda pula. Port switch terhubung dengan router dalam mode interface port. Setiap
router interface kemudian dapat
menerima traffic dari VLAN yang telah
diasosiasikan dengan switch interface
yang terhubung, dan traffic dapat di routing ke VLAN lain yang terhubung
dengan interface lain.
Inter-VLAN routing secara tradisional mengharuskan beberapa interface physical pada kedua router dan switch. Bagaimanapun juga,
tidak semua konfigurasi inter-VLAN routing
mengharuskan beberapa physical interface.
Beberapa router software
memperbolehkan konfigurasi router sebagai link
trunk. Hal ini membuka kemungkinan terjadinya inter-VLAN routing. Router on a stick adalah salah
satu jenis konfigurasi router yang mana sebuah interface physical me-routing
traffic antara beberapa VLAN pada network.
Router interface dikonfigurasikan
untuk beroperasi sebagai link trunk
dan terhubung dengan sebuah port
switch dalam mode trunk. Router
menunjukkan inter-VLAN routing dengan menerima traffic VLAN yang telah di tag pada interface trunk dari switch dan secara internal me-routing antar VLAN menggunakan sub-interface.
Kemudian router akan mem-forward traffic VLAN yang di tag menuju VLAN tujuan pada interface physical yang sama. Sub-interface
adalah beberapa interface virtual yang diasosiasikan dengan interface physical. Sub-interface ini
dikonfigurasikan dengan software
pada router yang secara independent dikonfigurasikan dengan ip address dan VLAN untuk beroperasi
pada VLAN tertentu. Sub-interface
dikonfigurasikan untuk beberapa subnet
yang berbeda namun berhubungan dengan VLAN lain yang memfasilitasi routing
secara logical sebelum frame data di tag VLAN dan dikirimkan ke physical
interface.
Langkah Praktikum
Activity 6.4.1:
Basic Inter-VLAN Routing
Basic Inter-VLAN Routing
Gambar
10.1 Tabel Addressing
Gambar
10.2 Tabel Port Assigment
Gambar
10.3 Tabel Konfigurasi Sub-Interface
Topology Diagram
Gambar 10.4
Mengkonfigurasi
dasar switch
Switch#conf
t
Enter
configuration commands, one per line.
End with CNTL/Z.
Switch(config)#hostname
S1
S1(config)#no
ip domain lookup
S1(config)#enab
secret class
S1(config)#ip
default-gateway 172.17.99.1
S1(config)#line
con 0
S1(config-line)#pass
cisco
S1(config-line)#login
S1(config-line)#line
vty 0 15
S1(config-line)#pass
cisco
S1(config-line)#login
S1(config-line)#end
S1#copy
running-config startup-config
Destination
filename [startup-config]?
Building
configuration...
[OK]
S1#
Untuk Switch yang lain juga kita konfigurasi
seperti di atas, dengan nama switch masing-masing S2 dan S3
Mengkonfigurasi
interface ethernet pada PC dengan IP Address yang ada dalam tabel IP Address
Gambar
10.5 Konfigurasi PC
Konfigurasi PC yang lain sama seperti
konfigurasi di atas dengan IP yang sesuai
Mengkonfigurasi
VTP pada switch
Mengaktifkan port pengguna pada S2 dalam mode
akses
S2#conf t
Enter configuration commands, one per
line. End with CNTL/Z.
S2(config)#int
fa0/6
S2(config-if)#switchport
mode access
S2(config-if)#no
shut
S2(config-if)#int
fa0/11
S2(config-if)#switchport
mode access
S2(config-if)#no
shut
S2(config-if)#int
fa0/18
S2(config-if)#switchport
mode access
S2(config-if)#no
shut
S2(config-if)#exit
S2(config)#
Mengkonfigurasi
VTP pada switch
Gambar
10.6 Tabel VTP
S1#conf
t
Enter
configuration commands, one per line.
End with CNTL/Z.
S1(config)#vtp
mode server
Device
mode already VTP SERVER.
S1(config)#vtp
domain Lab6
Domain
name already set to Lab6.
S1(config)#vtp
password cisco
Password
already set to cisco
S1(config)#exit
S1#
Untuk S2 dan S3, kita sesuaikan dengan tabel
VTP
Mengkonfigurasi
port trunk dan menandakan VLAN native untuk trunk
S1#conf t
Enter
configuration commands, one per line.
End with CNTL/Z.
S1(config)#int
fa0/1
S1(config-if)#switchport
mode trunk
S1(config-if)#switchport
trunk native vlan 99
S1(config-if)#no
shut
S1(config-if)#exit
S1(config)#
Untuk S2 dan S3
juga kita konfig seperti di atas
Mengkonfigurasi
server VTP dengan VLAN
Gambar
10.7 Tabel Nama VLAN
S1(config)#vlan 99
S1(config-vlan)#name
management
S1(config-vlan)#exit
S1(config)#vlan
10
S1(config-vlan)#name
faculty-staff
S1(config-vlan)#exit
S1(config)#vlan
20
S1(config-vlan)#name
students
S1(config-vlan)#exit
S1(config)#vlan
30
S1(config-vlan)#name
guest
S1(config-vlan)#exit
S1(config)#
Memeriksa bahwa VLAN yang dibuat pada S1 dapat
didistribusikan ke S2 dan S3
S2#show vlan brief
VLAN Name Status Ports
----
-------------------------------- --------- -------------------------------
1 default active Fa0/5, Fa0/7, Fa0/8, Fa0/9
Fa0/10, Fa0/12, Fa0/13, Fa0/14
Fa0/15,
Fa0/16, Fa0/17, Fa0/19
Fa0/20, Fa0/21, Fa0/22, Fa0/23
Fa0/24, Gig1/1, Gig1/2
10
faculty-staff active
Fa0/11
20 students active Fa0/18
30 guest active Fa0/6
99 management active
1002
fddi-default
active
1003
token-ring-default active
1004
fddinet-default
active
1005
trnet-default
active
S2#
S3#show vlan brief
VLAN Name Status Ports
----
-------------------------------- --------- -------------------------------
1 default active Fa0/5, Fa0/6, Fa0/7, Fa0/8
Fa0/9, Fa0/10, Fa0/11, Fa0/12
Fa0/13, Fa0/14, Fa0/15, Fa0/16
Fa0/17, Fa0/18, Fa0/19, Fa0/20
Fa0/21, Fa0/22, Fa0/23, Fa0/24
Gig1/1, Gig1/2
10
faculty-staff active
20 students active
30 guest active
99 management active
1002
fddi-default
active
1003
token-ring-default active
1004
fddinet-default
active
1005
trnet-default
active
S3#
Mengkonfigurasi
alamat interface management
Untuk
S1
S1(config)#int
vlan99
S1(config-if)#ip
add 172.17.99.11 255.255.255.0
S1(config-if)#ex
S1(config)#
Untuk S2 Ip address adalah 172.17.99.12
255.255.255.0 dan S3 adalah 172.17.99.13 255.255.255.0
Menugaskan port Switch ke VLAN pada S2
S2#conf t
Enter configuration commands, one
per line. End with CNTL/Z.
S2(config)#int fa0/6
S2(config-if)#switchport access vlan
30
S2(config-if)#int fa0/11
S2(config-if)#switchport access vlan
10
S2(config-if)#int fa0/18
S2(config-if)#switchport access vlan
20
S2(config-if)#end
S2#
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from
console by console
S2#copy running-config
startup-config
Destination filename
[startup-config]?
Building configuration...
[OK]
S2#
Mengkonfigurasi
router dan meremote server LAN
Mengkonfigurasi
dasar router
Router#conf t
Enter
configuration commands, one per line.
End with CNTL/Z.
Router(config)#hostname
R1
R1(config)#no
ip domain lookup
R1(config)#enab
secret class
R1(config)#line
con 0
R1(config-line)#pass
cisco
R1(config-line)#login
R1(config-line)#line
vty 0 4
R1(config-line)#pass
cisco
R1(config-line)#login
R1(config-line)#exit
R1(config)#
Mengkonfigurasi
interface trunking pada R1
R1#conf t
R1(config)#interface
fastEthernet 0/0
R1(config-if)#no
shutdown
R1(config-if)#int
fa0/0.1
R1(config-subif)#encapsulation
dot1Q 1
R1(config-subif)#ip
add 172.17.1.1 255.255.255.0
R1(config-subif)#int
fa0/0.10
R1(config-subif)#encapsulation
dot1Q 10
R1(config-subif)#ip
add 172.17.10.1 255.255.255.0
R1(config-subif)#int
fa0/0.20
R1(config-subif)#encapsulation
dot1Q 20
R1(config-subif)#ip
add 172.17.20.1 255.255.255.0
R1(config-subif)#int
fa0/0.30
R1(config-subif)#encapsulation
dot1Q 30
R1(config-subif)#ip
add 172.17.30.1 255.255.255.0
R1(config-subif)#int
fa0/0.99
R1(config-subif)#encapsulation
dot1Q 99 native
R1(config-subif)#ip
add 172.17.99.1 255.255.255.0
R1(config-subif)#exit
R1(config)#
Mengkonfigurasi
interface server LAN pada R1
R1#conf t
R1(config)#int
fa0/1
R1(config-if)#ip
add 172.17.50.1 255.255.255.0
R1(config-if)#description
server interface
R1(config-if)#no
shut
R1(config-if)#exit
R1(config)#
Memeriksa
routing inter-VLAN
R1#show ip route
Codes: C -
connected, S - static, I - IGRP, R - RIP, M - mobile, B - BGP
D - EIGRP, EX - EIGRP external, O -
OSPF, IA - OSPF inter area
N1 - OSPF NSSA external type 1, N2 -
OSPF NSSA external type 2
E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF
external type 2, E - EGP
i - IS-IS, L1 - IS-IS level-1, L2 -
IS-IS level-2, ia - IS-IS inter area
* - candidate default, U - per-user
static route, o - ODR
P - periodic downloaded static route
Gateway of last
resort is not set
172.17.0.0/24 is subnetted, 6 subnets
C 172.17.1.0 is directly connected,
FastEthernet0/0.1
C 172.17.10.0 is directly connected,
FastEthernet0/0.10
C 172.17.20.0 is directly connected,
FastEthernet0/0.20
C 172.17.30.0 is directly connected,
FastEthernet0/0.30
C 172.17.50.0 is directly connected,
FastEthernet0/1
C 172.17.99.0 is directly connected,
FastEthernet0/0.99
R1#
Hasil Praktikum
Setelah semua langkah-langkah
praktikum, kita lihat presentasi keberhasilan. Apabila sudah 100%, maka kita
telah selesai. Selain mengecek presentasi keberahasilan kita harus mengecek
apakah semua item sudah terhubung dalam satu jaringan.
Untuk memastikan
bahwa topology yang saya kerjakan sudah dalam satu jaringa di lakukan ping
antara PC ke Server :
Gambar 10.8 Ping PC1 ke Server
Gambar 10.9 Presentasi Keberhasilan Praktek
Gambar 10.10 Hasil Praktikum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar